Teknik Dasar Fotografi

DASAR FOTOGRAFI






Fotografi berasal dari kata photos yang artinya cahaya dan Graphos yang artinya melukis. • Jadi Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan ada fotografi. Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat dan menyeimbangkan cahaya dengan lingkungan sekitar agar terekam lebih indah. 

Pertama, cahaya yang mengenai objek harus melewati lensa. Lensa terdiri dari beberapa lembar kaca yang bentuknya berbeda. Kemudian, aperture yang terletak di dalam lensa berperan sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor.
Pada kebanyakan kamera modern, shutter terletak di dalam body kamera, mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk menangkap cahaya yang masuk. Sensor adalah bagian yang paling sensitif, berupa plat, berperan menyerap cahaya dan mengubahnya menjadi pixel.

Megapixels menentukan ukuran total (Dimensi) dari gambar yang direkam oleh kamera.  Lebih besar MP tidak selalu berarti menghasilkan gambar yang lebih baik.  Digital Image dimensi tidak sama dengan dimensi cetak. Sebagai contoh kualitas gambar penuh dari kamera 8 megapiksel akan menghasilkan gambar digital berukuran sekitar 9x14 inci tapi standar pencetakan mengatakan bahwa Anda tidak harus dicetak ke "Kualitas Foto" yang lebih besar dari 8x10


Segitiga Eksposure


Arperture

Aperture yang terletak di dalam lensa berperan sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor. Makin besar aperture berati makin besar juga cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya. F-Number adalah angka matematis yang menunjukkan diameter dari aperture. Inilah bagian terpenting untuk memahami bagaimana aperture dan exposure bekerja.
Jika masih bingung dengan perhitungan di atas, ada triknya: 
– Semakin tinggi f-number = aperture mengecil = cahaya yang masuk sedikit.
– Semakin besar f-number = aperture membesar = cahaya banyak yang masuk.


Exsposure
Exsposure adalah beberapa faktor kombinasi dari berapa lama sensor menangkap cahaya, berapa banyak cahaya yang datang dan seberapa sensitif sensor terhadap cahaya. Hal-hal ini berdasarkan pada 3 hal yaitu ukuran aperture, kecepatan shutter, dan ISO.


Depth of Field
Depth of Field = Fokus 
Aperture juga mengontrol Depth of Field (DOF) Sebuah aperture lebar (kecil #) akan memberikan DOF dangkal dan dapat digunakan untuk mengisolasi subjek.


Shutter



Shutter mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk menangkap cahaya yang masuk. Makin lama shutter terbuka akan semakin banyak cahaya yang ditangkap oleh sensor. Bila memotret objek yang sedang bergerak pada settingan fast-shutter speed maka hasilnya objek akan ‘membeku’ atau diam. Bila disetting slow-shutter maka objek akan terlihat bergerak.


ISO
Kecepatan ISO adalah ukuran dari kecepatan film atau kada sensitifitasnya terhadap cahaya. Pada kamera digital ISO berpengaruh terhadap sensor, namun prinsipnya tetap sama. Berikut ini beberapa kecepatan ISO :  ISO 50 100 200 400 800 1600 3200.
Jika memotret di tempat kaya cahaya (outdoor), gunakan selalu ISO rendah. Kecepatan ISO rendah membutuhkan exposure yang lebih lama (slow), sedangkan ISO yang tinggi akan membutuhkan waktu exposure yang lebih singkat (fast). Semakin tinggi nilai ISO yang dipakai akan berpengaruh munculnya noise atau bintik pada foto.


Overexposure
Overexposure terjadi karena sensor terlalu banyak menangkap cahaya sehingga gambar/ foto menjadi terlalu terang.



Underexposure
Underexposure terjadi karena sensor terlalu sedikit menangkap cahaya sehingga gambar/ foto menjadi gelap.

0 Response to "Teknik Dasar Fotografi"

Posting Komentar